Saturday, May 3, 2014

Kenapa Asap Rokok Berbahaya ?

Merokok bukan hanya merugikan perokok,melainkan juga orang yang tidak merokokpun akan terkena bahaya rokok jika menghirup asap rokok.Orang tersebut dinamakan perokok pasif.Berdasarkan penelitian,peroko pasif yang menderita akibat asap rokok sepuluh kali lebih banyak dari pada perokok aktif.
Salah satu penyebabnya adalah gas karbon monoksia(CO) yang terkandung dalam asap rokok.Gas CO sangat beracun dan dapat bereaksi dengan hemoglobin(Hb).
Reaksi yang terjadi : Hb + CO ↔ HbCO
Di dalam darah Hb mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh sel tubuh.
Hb + O2 ↔ HbO2
gas CO dan O2 bersaing agar dapat bereaksi dengan hemoglobin.Persaingan ini dimenangkan oleh gas CO karena tetapan kesetimbangan kimia HbCO Lebih besar dari pada tetapan kesetimbangan kimia HbO2.Dengan konsentrasi yang sedikit,gas CO dapat melepaskan O2 dan HbO2.
Jadi jika kita menghirup asap rokok,gas O2 yang seharusnya dialirkan dari  paru-paru ke sel tubuh akan digantikan oleh gas CO yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan. Jauhilah Orang-Orang yang merokok meskipun itu orang tua mu sendiri. Demi kebaikan kamu dan demi kebaikan orangtua kamu,orang terdekat kamuD, DLL, beritahu lah jika merokok itu berBAHAYA.

Proses Terjadinya Stres

Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosialnya. Dr. Robert J. Amberg (dalam Hawari, 2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :

1. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: 1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting); 2) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya; 3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2. Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut: 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar; 2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3) Lekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort); 5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak bisa santai.

3. Stres Tahap III
Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu: 1) Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare); 2) Ketegangan otot-otot semakin terasa; 3) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat; 4) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia); 5) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa loyo dan serasa mau pingsan). Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit.

3. Stres Tahap IV
Gejala stres tahap IV, akan muncul: 1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit; 2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit; 3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate); 4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari; 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan; Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan
kegairahan; 6) Daya konsentrasi daya ingat menurun; 7) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

4. Stres Tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion); 2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana; 3) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder); 4) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres Tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut: 1) Debaran jantung teramat keras; 2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap); 3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran; 4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan; 5) Pingsan atau kolaps (collapse). Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh, sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

7 cara paling efektif hilangkan sters, Tak perlu spa atau liburan




Jakarta - Setiap orang tentu pernah mengalami stres. Baik itu karena masalah pekerjaan, percintaan atau keluarga. Jika stres dibiarkan berlarut-larut, tak ayal bisa membuat kesehatan fisik maupun psikis menurun dan berujung pada depresi. Pergi ke spa atau rekreasi bisa menjadi cara untuk meredakan stres. Tapi ada cara lain yang lebih murah dan mudah. Anda bahkan tidak perlu mengeluarkan uang. Ini tujuh cara terbaik untuk mengusir stres, seperti dikutip dari Huffington Post.

1. Cari Udara Segar
Keluarlah di pagi hari untuk mendapatkan udara segar. Penelitian menyebutkan bahwa produksi vitamin D dalam tubuh yang dipicu oleh paparan sinar matahari pagi bisa meningkatkan hormon bahagia serotonin. Menikmati pemandangan, suara-suara dan aroma pagi di sekitar juga akan mengalihkan pikiran Anda dari kekhawatiran. Tidak bisa keluar rumah karena tinggal di perkotaan yang sibuk dan macet? Tempatkanlah beberapa tanaman di rumah atau apartemen Anda. Studi yang dilakukan Washington State University menemukan, menaruh tanaman di dekat meja kerja akan menurunkan tekanan darah, yang artinya stres jadi berkurang.

2. Lakukan Rutinitas Menyenangkan
Setiap harinya, pasti ada satu rutinitas yang kita sukai. Entah itu mandi air hangat sebelum tidur, mendengarkan musik favorit dalam perjalanan ke kantor, menonton serial drama atau mengajak anjing peliharaan jalan-jalan di pagi hari. Saat stres, lakukanlah rutinitas yang menyenangkan buat Anda karena bisa membuat hati dan pikiran lebih tenang. 

"Tubuh kita secara alami membutuhkan rutinitas, dan dengan fokus pada ritual harian, Anda berarti meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengatasi masalah fisik yang disebabkan stres," ujar Christy Matta, terapis dan penulis The Stress Response. 

3. Buat Tangan/Kaki Sibuk
Jika otak tidak bisa berhenti memikirkan hal-hal negatif, itu karena stres suka membuat pikiran Anda berantakan. Untuk mengatasinya, alihkan otak Anda dari pikiran negatif dengan melakukan aktivitas fisik yang melibatkan tangan, kaki atau bagian tubuh lainnya. Misalnya menggambar, merajut atau panjat tebing. Ketika tubuh Anda mulai asyik dengan gerakan yang berulang-ulang, sinyal akan dikirimkan ke otak agar menjadi lebih relaks dengan seketika.

4. Bayangkan Tempat yang Tenang
Bayangkan tempat yang kira-kira bisa membuat Anda tenang. Misalnya pantai dengan pemandangan laut biru, pegunungan atau taman bunga beraneka warna. Kemudian tutup mata, fokus pada pernapasan dan bayangkan Anda berada di tempat tersebut. Lakukan selama beberapa menit setiap hari. Penelitian dari University of California, Los Angeles menunjukkan bahwa tubuh akan memproduksi lebih sedikit hormon stres (kortisol) ketika otak membayangkan tempat yang indah dan menenangkan.

5. Mandi
Air punya efek menenangkan tubuh dan pikiran karena mengingatkan kembali akan sensasi nyaman ketika berada di rahim ibu. Mandi di bath tub lebih efektif menghilangkan stres, tapi mandi di bawah shower juga punya efek meredakan stres. Isi bath tub Anda dengan air hangat, tuangkan beberapa tetes minyak aromaterapi atau nyalakan lilin wangi. Pilih keharuman lavender atau melati karena berkhasiat menenangkan dan mengurangi stres.

6. Ekspresikan Rasa Syukur
Sejumlah penelitian telah mengungkapkan efek positif dari mengekspresikan rasa bersyukur. Saat meneliti aktivitas otak, peneliti di National Institutes of Health menemukan bahwa partisipan yang tidak segan menunjukkan rasa bersyukur dan terima kasih, tingkat aktivitas di hypothalamusnya lebih tinggi. Hypothalamus adalah bagian dari otak yang berperan besar memengaruhi tingkat stres. Rasa syukur juga mengaktifkan hormon dopamin yang bertugas mengirimkan rasa senang ke otak. Bagaimana mengungkapkan rasa syukur? Bisa dengan menuliskan hal-hal positif yang Anda alami di notes kecil, jurnal, atau mengucapkan terima kasih kepada teman dan keluarga karena sudah ada untuk Anda.

7. Olahraga
Fitnes, olahraga atau aktivitas fisik intens lainnya akan meningkatkan produksi hormon endorphin yang akan membuat perasaan Anda lebih baik. Hormon ini juga bertugas mengatur ritme tidur, menurunkan gejala depresi, meningkatkan energi serta membantu Anda tetap tenang dan lebih fokus saat menghadapi stres. Pilih jenis olahraga yang Anda sukai dan cari jadwal yang sedikit lengang dari rutinitas kerja.

Sunday, April 13, 2014

Bahaya Styrofoam Bagi Kesehatan


Beberapa tahun lalu, penyedia makanan siap saji dari Amerika mengumumkan akan mengganti wadah styrofoam dengan kertas. Para ahli lingkungan menyebutkan keputusan itu sebagai ”kemenangan lingkungan” karena styrofoam sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Keputusan ini menyusul hal serupa oleh perusahaan-perusahaan makanan siap saji lainnya.
Namun bukan berati styrofoam (polystyrene) jadi berkurang dan hilang. Malahan di Indonesia, penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan makin menjamur. Sangat mudah menemukannya dimana-mana, mulai dari restoran siap saji sampai ketukang-tukang makanan di pinggir jalan, menggunakan bahan ini untuk membungkus makanan mereka. Alasannya, ingin praktis dan tampil lebih baik. Padahal di balik kemasan yang terlihat bersih itu ada bahaya besar yang mengancam.
Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang ’salah kaprah’ menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.
 
Berbahaya Bagi Kesehatan
Mengapa styrofoam berbahaya? Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diprosese dengan menggunakan benzana (alias benzene). Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
 
Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
 
Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization’ s International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) styrofoam telah dikategorikan sebagai bahan karsinogen(bahan yang dapat menyebabkan kanker)
 
Makin Berlemak Makin Cepat
Saat makanan atau minuman ada dalam wadah styrofoam, bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti lemon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahan.
 
Penelitian juga membuktikan, bahwa semakin panas suatu makanan, semakin cepat pula migrasi bahan kimia styrofoam ke dalam makanan.
 
Padahal di restoran-restoran siap saji dan di tukang-tukang makanan di pinggir jalan, styrofoam digunakan untuk membungkus makanan yang baru masak.. Malahan ada gerai makanan cepat saji yang memanaskan lagi makanan yang telah terbungkus styrofoam di dalam microwave. Terbayang’kan, betapa banyaknya zat kimia yang pindah ke makanan kita dan akhirnya masuk ke dalam tubuh kita.
 
Buruk Bagi Lingkungan
Selain berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga tak ramah lingkungan. Karena tidak bisa diuraikan oleh alam, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut, akan dapat merusak ekosistem dan biota laut. Beberapa perusahaan memang mendaur ulang styrofoam. Namun sebenarnya, yang dilakukan hanya menghancurkan styrofoam lama, membentuknya menjadi styrofoam baru dan menggunakannya kembali menjadi wadah makanan dan minuman.
 
Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan.
Data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.
 
Melihat sedemikian besar dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, beberapa kota di Amerika seperti Berkeley dan Ohio telah melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan. Bagaimana dengan kita di Indonesia, masih tetap mau memakai styrofoam??

Friday, April 11, 2014

5 hal yang menakutkan dari perubaham iklim

31 Maret 2014, Rajendra K Pachauri, Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change, mengumumkan laporan yang sangat ditakutkan terjadi dimulai tahun 2014 dan seterusnya pada bumi karena perubahan iklim dunia.

Pulau negara-negara kecil seperti Tuvalu di Pasifik Selatan menghadapi berbagai ancaman dari perubahan iklim, termasuk naiknya air lautyang akan menggenangi tanah. (Australia Departemen Luar Negeri dan Bantuan / Flickr / CC BY 2.0)


Dia mengatakan bahwa, tak akan ada satu orangpun di bumi ini yang tidak terkena dampak perubahan iklim. Pernyataan dari Rajendra tersebut disaksikan oleh lebih dari 300 jurnalis di dunia yang menghadiri konferensi di Yokohama, Jepang.
Memang benar sebuah fakta terjadi, dunia kini sedang mengalami perubahan iklim yang ekstrem, mulai dari eropa hingga asia termasuk Indonesia. Sangat mengkhawatirkan saat laporan tersebut diumumkan dengan Judul Climate Change 2014: Impacts, Adaptation and Vulnerability atau diartikan sebagaiPerubahan Iklim 2014 : Dampak , Adaptasi dan Kerentanan.

Terdapat tiga lembar laporan mengenai perubahan iklim dan yang pertama adalah mengenai ilmu fisika tentang perubahan iklim, yang intinya menjelaskan bahwa, perubahan iklim sudah mempengaruhi planet ini termasuk ekosistem dan manusia. Serta akan bertambah buruk di abad 21 ini.

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=6yiTZm0y1YA

# 1. Produksi Pangan Tidak Dapat Menyeimbangi Laju Pertumbuhan Penduduk

Penambahan karbondioksida ke atmosfer kadang-kadang dianggap sebagai hal positif ketika bersentuhan ke pertanian, karena tanaman membutuhkan gas karbondioksida untuk tumbuh dan berkembang. Tapi itu bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi hasil panen. Namun hasil panen akan menurun, misalnya ketika siang hari suhu melebihi 30 º C ( 86 º F ).

Laporan ini memperingatkan bahwa "risiko bagi keamanan pangan menjadi sangat signifikan" ketika pemanasan lokal melebihi 4 º C, estimasi untuk pemanasan rata-rata global pada tahun 2100. Bahkan kenaikan 1 derajat suhu diproyeksikan berdampak negatif bagi produksi tanaman utama seperti jagung dan gandum.


Secara keseluruhan, kita mungkin akan dapat terus meningkatkan produksi tanaman, tetapi tidak cukup cepat untuk bersaing dengan pertumbuhan penduduk. Selain itu, perikanan, sudah stres karena penangkapan yang berlebihan dan faktor lain yang tidak berhubungan dengan iklim, akan lebih terancam oleh perubahan iklim. 


Mengingat hal ini, lonjakan harga seperti pada makanan yang terjadi pada tahun 2008, yang telah menyebabkan peningkatan kemiskinan dan kerusuhan di banyak negara, akan terulang kembali dan menjadi semakin mungkin dikemudian hari.


# 2. Terancamnya Pulau-Pulau Kecil Di Dunia

Kenaikan permukaan air lauttentu sajamengancam masa depan pulauterutama yang berada di dataran rendahTapi itu bukan satu-satunya yang mengkhawatirkan.

Pengasaman laut menghancurkan ekosistem terumbu karangyang mana banyak pulau digunakan untuk memancing dan mata pencaharian lain penghuninyaPerubahan pola curah hujan dan badai tropismengancam penduduk pulau


Setiap pulau tidak akan terancam oleh setiap dampak perubahan iklimtetapi "tidak ada keraguan bahwa secara keseluruhan dampak perubahan iklim di pulau-pulau kecil akan memiliki efek negatif yang seriusterutama pada sumber daya sosial-ekonomi dan bio-fisik," tulis para peneliti.

3. Kenaikan permukaan air laut akan menenggelamkan ratusan juta orang

Zona dataran rendah dari pantai di duniahanya dua persen saja, tapi merupakan rumah bagi 10 persen daripopulasi dunia, tepatnya sekitar 600 juta orangItu termasuk 13 persen dari penduduk perkotaan.

Kenaikan permukaan air laut merayap di daerah tersebut dan menimpa merekaterutama ketika badai terjadi dimana orang-orang tidak sempat untuk berpindahPulau-pulau dataran rendah dan daerah selatantenggaradan timur Asiaseperti Bangladesh adalah salah satunya yang menjadi kekhawatiran awal.


# 4. Adaptasi tidak dapat mencegah semua dampak negatif dari perubahan iklim

Ada dua cara untuk meminimalisir dampak perubahan iklim : mitigasi dan adaptasi. Mitigasi akan terjadi melalui pengurangan emisi gas rumah kaca. Adaptasi adalah ketika kita berencana untuk perubahan masa depan dan mengambil langkah untuk menghindari mereka.


Hal ini tidak mungkin dapat benar-benar mengurangi dampak perubahan iklim - bahkan jika kita berhenti memancarkan gas rumah kaca saat ini, ada cukup karbondioksida ekstra dan gas-gas lainnya di atmosfer untuk menjaga planet mengalami pemanasan selama ribuan tahun. Adalah skenario adaptasi, saat kita mengurangi emisi masih berarti bahwa orang harus beradaptasi dengan perubahan yang akan datang.


Namun, AR5 (
IPCC’s Fifth Assessment Report) memperingatkan, adaptasi tidak dapat mempersiapkan kita untuk segala sesuatu yang datang. Namun ada harapan lebih sedikit terkena dampak perubahan iklim dengan melakukan adaptasi.

Tidak peduli apa yang kita lakukan, Kutub Utara masih akan hangat, dan permafrost akan mencair. Lautan akan menjadi lebih asam dan keanekaragaman hayati laut akan hilang. Persediaan air yang memberi makan kota akan dikompromikan untuk beberapa derajat.

Dan manusia harus berurusan dengan efek kesehatan dari panas yang lebih tinggi. Perubahan iklim tidak akan hilang, dan kita tidak akan berjuang menemukan cara untuk menghindari setiap dampak.

#  5. Pada Pemanasan Global 4 derajat Celsius, Manusia Menjadi Faktor Dominan 

Manusia memiliki sejarah 10.000 tahun mengubah planet ini sesuai dengan kebutuhan kita. Membangun kota-kota dan jalan, hutan dan padang rumput yang luas terkikis menyisakan beberapa spesies tumbuhan dan hewan. Lebih dari 80 persen dari permukaan Bumi telah entah bagaimana bisa dipengaruhi oleh kehadiran manusia.

Tapi begitu suhu naik empat derajat celcius atau lebih di atas rata-rata di masa pra-industri, perubahan iklim menjadi "kemudi dominan terhadap ekosistem," Menurut laporan tersebut.


Dengan kata lain, hanya dengan memompa gas rumah kaca ke atmosfer akan memiliki efek lebih besar pada dunia daripada tindakan manusia lainnya. Secara harfiah, kita telah kalah diri dengan perubahan iklim.

Woww... sungguh pilu dan menakutkan mengetahui semua itu. Isu pemnasan global dan pencegahannya terus dilakukan di seluruh dunia. Karena berharap setidaknya mampu meminimalisir dampak dari kejamnya perubahan iklim.

~Lakukan reboisasi agar ozon-ozon di bumi kita tetap terjaga~

Karya Daur Ulang Sampah Keren dan Menguntungkan

Guys, seperti yang kita ketahui masalah sampah terutama barang bekas dan sampah plastik menjadi bagian yang masih belum dapat diselesaikan sepenuhnya. Namun kreativitas dan daur ulang bahan bekas serta plastik menjadi salah satu cara tepat untuk mengurangi tumpukan sampah plastik di bumi.

Berikut beberapa ide dan karya daur ulang barang bekas yang sangat inspiratif bahkan berdaya jual yang tentunya menguntungkan.

# 1. Boneka Paus dari Jeans Bekas


Saat kita melihat boneka paus tersebut sangat terlihat cute alias lucu dan menggemaskan. Tentu saja hal ini dapat menjadikan jeans yang tidak terpakai menjadi lebih berharga salah satunya boneka paus. Selain itu kita bisa menjualnya.

# 2. Tas dari Jeans Bekas



Seperti halnya Boneka Ikan Paus, Jeans juga bisa dibuat menjadi tas lucu dan unik seperti gambar diatas. Sangat kreatif dan tentu saja berdaya nilai jual. Membuat tas baru tanpa keluar biaya besar hanya perlu menggunakan jeans yang sudah tak terpakai lagi.

# 3. Speaker dari Koper 



Gila keren abis karya daur ulang ini. Speaker dari koper yang fleksibel dapat dibawa dengan pegangan (hanger) dari kopernya. Karya yang sangat menarik serta berdaya jual tinggi ini rasanya patut diacungi jempol. 

Karya mengagumkan ini dijual dari mulai 350 Dollar hingga 800 Dollar. Woww... it's amazing. Cek saja keragaman dari produk ini diwebsitenya curiousprovisions.com.


# 4. SoftCase Ipad/Tablet dari Kain



yang satu ini, nampaknya bisa jadi hal yang sangat menarik bagi pemilik ipad atau tablet terutama cewe. Ipad Cover atau softcase tablet ini bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang mudah di dapatkan atau dengan menggunakan kain bekas layak pakai.

Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatannya cek saja di websitenya lilblueboo.com.



Karyda daur ulang dan reuse yang satu ini sangat simple dan tidak perlu repot-repot menjahit ulang. Jaket Hoodie ini bisa dimanfaatkan sebagai tas laptop. Dengan hanya melipatnya seperti gambar di atas tas unik dapat melindungi laptop dan beberapa buku untuk dibawa kuliah atau ngantor.

# 6.  Alat Penyiram Air dari Botol Plastik


Botol plastik ini dapat didaur ulang menjadi alat yang sangat fungsional. Botol plastik memang selalu jadi masalah lingkungan namun juga dilema. Daur ulang botol palstik menjadi alat penyiram pekarangan rumah ini tentu memberikan keuntungan besar bagi pemilik rumah saat menyiram halaman rumah tanpa repot-repot mengelilingi pekarangan.

Untuk mengetahui bagaimana cara membuatnya, cek di website nya curbly.com.

# 7. Rumah Igloo dari Botol Susu Bekas

Daur ulang botol galon susu menjadi rumah igloo ini dapat meningkatkan kreativitas serta kekompakan anak-anak. Meskipun proses pembuatannya lama namun rumah iglo ini dapat dipakai dalam janga waktu yang lama sebagai tempat bermain rumah-rumahan terlebih dengan desain rumah kutub es nya yang unik.

Bagaimana cara membuatnya, cek video berikut:

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=MdHBY2Axqdw



So guys, menarik bukan? Sangat inspiratif dan bisa dijadikan sebuah inspirasi dalam mendaur ulang pakaian bekas kita atau botol botol plastik dilingkungan sekitar kita. Mendaur ulang barang bekas atau menggunakannya kembali menjadi sesuatu yang baru dan berdaya guna tentu akan mengurangi sampah dunia yang tentunya mengurangi global warming.



~sorry guys I could not demonstrate a variety of ways because I think it is too long and out of our themes are: Recycling bins~



Thursday, April 10, 2014

Asap Pembakaran Lahan Mengandung zat Berbahaya





Pakar lingkungan dari Universitas Riau Tengku Ariful Amri mengatakan asap kebakaran lahan yang terjadi di berbagai wilayah tanah air seribu kali lebih berbahaya dibandingkan asap rokok yang mengandung nikotin.

"Potensi gangguan asap rokok jauh lebih kecil karena hanya akan berbahaya bagi perokok langsung maupun perokok pasif. Sedangkan asap kebakaran lahan, tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga hilangnya keanekaragaman hayati serta mengganggu segala sektor, mulai dari pendidikan hingga perekonomian," kata Tengku Ariful Amri kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut data Kementerian Kesehatan, saat ini Indonesia masih menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia yakni mencapai 61,4 juta perokok setelah China dan India, di mana sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah perokok.

Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat 43 juta dari 97 juta warga Indonesia adalah perokok pasif.

Tingginya jumlah perokok aktif tersebut berbanding lurus dengan jumlah non-smoker yang terpapar asap rokok orang lain (second hand smoke) sebanyak 97 juta penduduk Indonesia sebanyak 43 juta anak-anak, diantaranya 11,4 juta di antaranya berusia 0 - 4 tahun.

Menurut Ariful, rokok mengandung lebih dari 4.000 zat yang berbahaya bagi kesehatan, di mana 43 zat di antaranya bersifat karsinogenik.

Penyakit yang ditumbulkan akibat merokok menurut dia bervariasi, antara lain jantung koroner, stroke dan kanker.

Berbeda dengan asap kebakaran lahan atau hutan seperti yang terjadi di berbagai wilayah tanah air, khususnya di Provinsi Riau. Dampak dari kelalaian manusia ini dikabarkan telah mendatangkan kerugian yang teramat dahsyat.

Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan dan lahan tersebut, kata dia, memberikan tiga dampak negatif, yakni tercemarnya lingkungan, terganggunya kesehatan manusia dan melemahkan roda perekonomian bangsa.

"Partikel yang terkandung pada asap sisa kebakaran hutan dan lahan terpecah menjadi tiga bagian, di antaranya yakni pertikel yang sangat halus.

Partikel ini sangat mudah terbawa oleh angin dan menyebabkan meluasnya pencemaran akibat dari kebakaran tersebut," ujarnya.

Ariful mengatakan, jika sisa partikel halus ini sampai menyentuh kawasan hutan dan pepohonan pada taman kota, maka udara dapat tersaring, zat-zat berbahaya yang sebelumnya terbawa menempel di dedaunan pepohonan yang dilintasi.

Akan tetapi, kata dia, jika suatu daerah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan tidak memiliki luasan hutan alami dan tanaman pepohonan yang mencukupi, maka penyebaran partikel berbahaya bisa sangat jauh bahkan hingga menjangkau permukiman penduduk.

Apabila hal demikian terjadi, menurut dia, maka partikel halus tersebut juga akan mencemari perairan baik di sungai maupun pada sumber air yang menjadi konsumsi masyarakat.

Kondisi ini, kata Ariful, juga dapat membahayakan kesehatan manusia, terlebih jika manusia itu menghirup udara dan mengonsumsi air yang telah tercemar secara langsung.

Udara dan air yang telah tercemar secara langsung, menurut pakar, akan mampu mengotori paru-paru serta menghambat saluran pernafasan serta peredaran darah manusia pengonsumsinya.

Lain dari itu, menurut pemerhati ini, kandungan asap dan partikel halus berbahaya yang terbang lebih tinggi bersama udara jika mencapai "sarang" awan penghujan, maka juga akan mampu mengotori embun atau air hujan yang dihasilkan oleh gumpalan awan penghujan.

Air hujan yang tercemar oleh partikel asap ini kata dia juga berbahaya jika dikonsumsi secara langsung oleh manusia mengingat kandungan zat asamnya yang sangat tinggi dan dapat mendatangkan kanker pada tubuh manusia.

    
Partikulat

Kemudian, menurut Ariful Amri, dampak kebakaran hutan dan lahan juga akan menghasilkan partikulat atau partikel yang berbahaya dengan ukuran sedang.

Partikel berbahaya berukuran sedang ini, kata dia, dapat menyebabkan tertutupnya ruang udara hingga membatasi jarak pandang manusia. Akibat dari partikel sedang ini, berbagai aktifitas lalu lintas baik darat, udara maupun laut dapat terganggu.

Kemunculan partikel sedang ini juga akan memperparah pencemaran pada perairan yang menjadi lintasannya, kata Ariful. Kemudian, asap abu juga akan menutup permukaan dedaunan pada pepohonan hingga menyebabkan kerusakan fauna.

Pada intinya, kata Ariful, kasus atau bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi selama ini tidak ada yang menguntungkan dan bahkan mendatangkan kerugian yang tak ternilai.

Pada tingkatan akhir hasil dari kebakaran hutan dan lahan, lanjutnya, yakni partikel dengan ukuran yang besar. Partikel satu ini jarak penyebarannya cukup pendek karena zat yang terkandung cukup berat sehingga tidak mampu terhembus oleh udara yang bertiup normal.

Kendati demikian, kata dia, partikel ketiga ini juga dapat mendatangkan kerugian di segala aspek, baik lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun yang patut kita waspadai pada kasus kebakaran hutan dan lahan ini, adalah punahnya keanekaragaman hayati. "Hal ini tidak tergantikan dengan sesuatu apa pun, bahkan materi juga tidak mampu mengukurnya," kata Amri.

Pada keanekaragaman hayati, menurut Amri, termasuk segala jenis binatang atau hewan yang hidup di dalam air, tanah dan hutan, seperti siput, cacing, ular, serangga dan berbagai jenis reptil lainnya.

Berbagai jenis fauna ini merupakan penyeimbang alam, dan jika kelestariannya terganggu, maka hewan-hewan ini secara individu akan melemah dan membuat alam dan lingkungan menjadi tidak lagi seimbang.

"Kondisi ini yang sebenarnya paling dikhawatirkan, karena hilangnya keanekaragaman hayati baik flora dan fauna adalah kerugian yang tidak ternilai harganya atau tidak bisa diukur dengan uang atau bentuk materi apapun," ujarnya.

    
Kehilangan Hutan

Data Jaringan Kerja Penyelamatan Hutan Riau (Jikalahari) tahun 2012 menyebutkan, selama dua dekade terakhir Provinsi Riau telah kehilangan tutupan hutan alam seluas 3 juta hektare lebih.

Dari analisa citra satelit dan monitoring lapangan yang dilakukan Jikalahari, terlihat bahwa 3 juta hektare hutan alam yang hilang itu sejak tahun 1984 - 2005 dan terus bertambah setiap tahun hingga saat ini (2013).

Lembaga pencinta lingkungan ini mengatakan, khusus selama tahun 2005, Riau kehilangan hutan alam seluas 200.000 hektare.

Meski dilakukan gerakan penghentian eksploitasi atau penebangan, karena tutupan hutan alam Riau yang tersisa hingga saat ini masih mencapai 30 persen luas darat Riau, aksi penjarahan kayu tetap marak terjadi. Bahkan saat in, perluasan lahan perkebunan terus terjadi.

Jikalahari menyatakan, sebenarnya faktor penyebab deforestasi hutan di Riau setidaknya lima hal, yaitu konversi hutan untuk perkebunan besar khususnya kelapa sawit, untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai bahan baku perusahaan "pulp" dan kertas, aktivitas pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH), 'illegal logging' dan kebakaran hutan.

Dari total kehilangan hutan sejak 1984, hingga saat ini ancaman tertinggi penyebab kehilangan hutan di Riau yaitu keberadaan industri "pulp" dan kertas yang dikuasai sejumlah perusahaan "raksasa".

Hal itu menurut lembaga inni didasarkan dengan fakta bahwa industri-industri tersebut masih membutuhkan bahan baku dari hutan alam sebesar 70 persen atau 10,8 juta meter kubik per tahun dari total kebutuhan 18 juta meter kubik per tahun.

Sebenarnya pula, menurut JIkalahari, ragam kasus "illegal logging" dan kebakaran hutan yang kini sedang diributkan pemerintah merupakan dampak ikutan akibat keberadaan industri perkebunan sawit serta bubur kertas dan kertas itu.